Di dalam artikel “Norms and
Mathematical” membahas tentang bagaimana tingkah laku siswa di kelas yang
mendukung perkembangan pemikiran matematika siswa. Dalam pembelajaran
matematika ada yang dinamakan dengan norma ketekunan, dimana ketekunan tersebut
diartikan sebagai bekerja untuk mengidentifikasi alur penyelesaan, menemukan
penyelesaian, bekerja dengan penyelesaian yang lama untuk mengeksplor metode lain
dalam menyelesaikan masalah, dan memperpanjang pertanyaan dari masalah yang
lebih sulit. Contohnya, ketika siswa diberikan permasalahan dan menemukan penyelesaiannya, mereka tidak pernah
percaya bahwa mereka selesai tetapi siswa merefleksi pekerjaannya dengan
pertanyaan-pertanyaan, pertanyaannya seperti konsep matematika lain apa yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini?, strategi apa yang paling
efisien?, kesalahan apa yang telah saya buat yang kemudianbisa dijadikan
pelajaran?. Dan pertanyaan lain dapat berupa pertanyaan yang berhubungan
tentang bagaimana permasalahan dapat memperpanjang atau solusi permasalahan
tersebut dapat digeneralisasikan untuk menyelesaikan permasalahan lain, seperti
masalah lain apa yang mungkin mampu saya pecahkan menggunakan metode ini?, pertanyaan
lain apa yang mungkin saya ajukan dan jawab mengenai situasi masalah?.
Selain norna ketekunan ada juga norma
matematika sosial yaitu norma yang melibatkan pemeriksaan matematika di
berbagai cara mencari solusi. Kemampuan matematika menunjukkan ada 3 hal yaitu kompetensi
strategis, penalaran adaptif dan disposisi produktif. Kompetensi strategis adalah
kemampuan untuk merumuskan, dan memecahkan masalah matematika. kemudian untuk
memecahkan masalah dan belajar matematika, siswa menggunakan penalaran adaptif.
Sedangkan disposisi produktif, melihat matematika masuk akal, berguna dan
berharga.
Norna yang lain adalah norna menantang
dan mempertanyakan. Siswa didorong untuk mendemonstrasikan sebuah nilai dari
solusi temannya dengan memberikan pertanyaan yang dapat menyebabkan siswa
berpikir tentang proses penyelesaian masalah dan solusi. Siswa nantiya dapat membandingkan
dan menghasilkan tantangan untuk membangun banyak strategi yang efisien dan
kebenaran matematika yang lebih meyakinkan. Yang dilakukan norma ini adalah
berdiskusi kelas, diskusi siswa berfokus pada mengidentifikasi dan memahami
perbedaan dalam solusi, proses dan evaluasi efisiensi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar