Sabtu, 08 Maret 2014

NORMA-NORMA DAN MATEMATIKA


Di dalam artikel “Norms and Mathematical” membahas tentang bagaimana tingkah laku siswa di kelas yang mendukung perkembangan pemikiran matematika siswa. Dalam pembelajaran matematika ada yang dinamakan dengan norma ketekunan, dimana ketekunan tersebut diartikan sebagai bekerja untuk mengidentifikasi alur penyelesaan, menemukan penyelesaian, bekerja dengan penyelesaian yang lama untuk mengeksplor metode lain dalam menyelesaikan masalah, dan memperpanjang pertanyaan dari masalah yang lebih sulit. Contohnya, ketika siswa diberikan permasalahan dan  menemukan penyelesaiannya, mereka tidak pernah percaya bahwa mereka selesai tetapi siswa merefleksi pekerjaannya dengan pertanyaan-pertanyaan, pertanyaannya seperti konsep matematika lain apa yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini?, strategi apa yang paling efisien?, kesalahan apa yang telah saya buat yang kemudianbisa dijadikan pelajaran?. Dan pertanyaan lain dapat berupa pertanyaan yang berhubungan tentang bagaimana permasalahan dapat memperpanjang atau solusi permasalahan tersebut dapat digeneralisasikan untuk menyelesaikan permasalahan lain, seperti masalah lain apa yang mungkin mampu saya pecahkan menggunakan metode ini?, pertanyaan lain apa yang mungkin saya ajukan dan jawab mengenai situasi masalah?.
Selain norna ketekunan ada juga norma matematika sosial yaitu norma yang melibatkan pemeriksaan matematika di berbagai cara mencari solusi. Kemampuan matematika menunjukkan ada 3 hal yaitu kompetensi strategis, penalaran adaptif dan disposisi produktif. Kompetensi strategis adalah kemampuan untuk merumuskan, dan memecahkan masalah matematika. kemudian untuk memecahkan masalah dan belajar matematika, siswa menggunakan penalaran adaptif. Sedangkan disposisi produktif, melihat matematika masuk akal, berguna dan berharga.
Norna yang lain adalah norna menantang dan mempertanyakan. Siswa didorong untuk mendemonstrasikan sebuah nilai dari solusi temannya dengan memberikan pertanyaan yang dapat menyebabkan siswa berpikir tentang proses penyelesaian masalah dan solusi. Siswa nantiya dapat membandingkan dan menghasilkan tantangan untuk membangun banyak strategi yang efisien dan kebenaran matematika yang lebih meyakinkan. Yang dilakukan norma ini adalah berdiskusi kelas, diskusi siswa berfokus pada mengidentifikasi dan memahami perbedaan dalam solusi, proses dan evaluasi efisiensi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar